Kehidupan ibarat roda yang berputar, suatu kalimat yang mengandung arti sangat tepat, karena adakala nya hidup seseorang berada di bawah dan adakalanya juga berada di atas puncak kesuksesan, sebetul nya baik saat kita berada di bawah atau saat kita di atas namun pada kenyataan nya tidak sedikit orang nekat memilih jalan pintas, karena tidak tahan menghadapi ujian hidup, terutama persoalan himpitan ekonomi, baik itu orang susah atau apalagi orang yang tadi nya tidak pernah merasa susah, ketika ujian yang satu ini datang, hmmm…pada kenyataan nya kita hanyalah mahluk yang lemah, jadi seyogyanya kita harus tetap teguh membentengi diri kita serta keluarga dengan iman dan taqwa kepada allah SWT.Jika tidak maka kisahnya akan seperti di bawah ini..
Di usia nya yang hampir genap setengah abad, pak januar yang masih terlihat gagah bisa di katakan seorang pria matang sekaliagus seorang ayah yang hampir memiliki segalanya, ya pak januar hampir sempurna telah mencapai kesuksesan hidup, begitupun dalam menjalankan usaha pribadinya ini, dia si berikan amanat yang berlebih oleh Allah SWT, yaitu berupa seorang istri yang masih terlihat cantik, serta sepasang anak laki laki dan perempuan yang nyaris persis mewarisi ketampanan dan kecantikan dari kedua orang tuanya, selain itu tentu harta titipan yang cukup makmur berlimpah, karena pak januar selain seorang sosok pria pekerja keras, beliau juga piawai dalam berbisnis
Namun, jika yang maha kuasa sudah berkehendak, maka apapun bisa terjadi, karena tidak ada yang mustahil jika takdir tuhan sudah di tentukan, pada suatu hari yang naas, pak januar mengalami kecelakaan hebat, setelah sepulang dari salah satu tempat hiburan malam, bersama para teman2 bisnis di daerah cil**** merayakan keberhasilan tender nya yang goal, pas di sebuah tikungan jalan, kendaraan yang di kendarai pak januar bertabrakan dengan sebuah kendaran bis ¾ dari arah yang brlawanan yang membuat pak januar mengalami luka yang sangat parah, terutama di bagian tulang kering kaki yang remuk terhimpit body mobil yang melesak, karena akibat benturan hebat.
setelah koma lebih dari 3 hari, di sebuah rumah sakit swasta yang cukup bonafid, pak januar pun tersadar, tapi tentunya pak januar belum menyadari harus menerima keadaan nya yang seperti sekarang, namun demikian, keluarga pak januar dengan senang hati melihat ayahandanya mulai tersadar, tapi sayang, tidak dengan pak januar sendiri, saat dia terbangun, pak januar merasakan seperti tidak bisa merasakan kedua kakinya, dengan spontan dia membuka selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya nya, itu
seketika pak januar terbelalak seperti mimpi buruk di siang hari bolong, ta kala di hadapkan pada sebuah kenyataan pahit, ternyata dia sudah tak memiliki kedua kaki lagi, dengan seketika, pak januar seperti kehilangan akal sehat, dia berteriak teriak histeris “” aku tidak mau cacat aku lebih baik mati”, ya pak januar tidak rela menerima keadaan nya yang kini kedua kaki nya yang telah putus karena di amputasi sampai sebatas lutut, beliau terus berteriak teriak histeris, suster dan dokter kewalahan di buat nya, karena pak januar sulit sekali di tenangkan, tiba tiba saat histeris seperti itu pak januar tergolek lemas… diam… tersirat kekecewaan yang mendalam di wajah nya yang mulai kaku, pak januar meninggal saat itu juga , bukan meninggal karena kecelakaan tapi yang menyebabkan nya meninggal adalah di karenakan serangan jantung mendadak
Semenjak meninggal nya pak januar, cobaan atau entah ganjaran, datang beruntun silih berganti, mulai dari usaha keluarga yang harus berpindah ke tangan relasi bisnis nya yang ternyata pak januar di balik sosok yang terlihat sukses itu ternyata menyimpan hutang yang sangat besar, ketika pak januar masih ada, keluarga nya sangat di manjakan kemewahan, apa yang di inginkan bisa terkabul secara instant, mulai dari ponsel terbaru hingga kendaraan roda empat yang di inginkan istri dan anak2 pak januar yang mulai tumbuh remaja sangat dengan mudah di dapat
namun kini setelah sosok dari sumber kekuatan pencari nafkah itu kembali menghadap kepada sang khaliq, makin lama, membuat kehidupan keluarga pak januar yang terbiasa di manjakan dengan hidup mewah, kini istri dan anak2 semakin hari serba kesulitan, terlebih setelah sudah banyak beberapa aset dan fasilitas yang dulu dimiliki satu demi satu hilang di sita oleh bank atau dijual ,beberapa kali mencoba usaha namun berkali kali berujung gagal dan bangkrut, hingga pada suatu titik tersulit, sisa rumah satu satunya pun harus mereka ikhlaskan untuk di jual demi memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dan kedua anak nya yang masih perlu banyak biaya
Lalu bu januar beserta anak anak nya membeli satu petak rumah kecil agak masuk kedalam kampung,di belakang sebuah kampus,ya kasihan sekali, gelap nya awan cobaan terus saja masih menaungi di atas kehidupan istri dan anak2 pak januar almarhum, semenjak di tinggal pergi sang ayah anak pertama pak januar sebut saja aldi (bukan nama sebenarnya) pergaulan nya makin hari makin liar dan kacau, kadang berhari hari tidak pulang, kalaupun ada pulang tak jarang dalam ke adaan teler dan sakau, namun justru sang ibu atau jandanya pak januar, yang seharus nya terus membimbing dan mengarahkan anak anak nya agar tetap tabah dalam menghadapi cobaan, malah justru ikut ikutan gak beres.
hampir tiap malem di rumah jandanya pak januar sering di jadikan tempat kumpul kumpul pemuda tanggung, nenggak miras, gitar gitaran dan main kartu gaplek di rumah beliau, bareng anak anak muda tanggung yang masih seumuran anak laki laki nya hingga tengah malam, hal ini lambat laun membuat warga sekitar yang melihat menjadi risih, setelah kurang lebih satu tahun beliau tinggal di tempat itu, tak lama duka pun hinggap kembali di keluarga pak januar almarhum, anak laki laki satu satu nya, meninggal over dosis di sebuah WC terminal kendaraan umum, dengan keadaan jarum yang masih menancap di lengan.
Kini tinggal bu januar dan anak perempuan satu satunya yang tersisa, ya dia adalah siska ( bukan nama asli) wajah nya yang oval, berkulit putih, mata bulat dengan rambut nya yang jatuh lurus dan hitam, ku kenal dia waktu itu, saat masih duduk di bangku kelas 2 smp gara gara telp salah sambung, aku sempat dekat dengan nya hingga lulus smp, di mataku dia seorang wanita yang cantik dan polos, sempat ku jatuh hati padanya hmm… mungkin dia perempuan pertama yang ku taksir, pernah ku ingat dulu saat saat dia dan keluarga nya masih dalam keadaan utuh dan harmonis, pada suatu dini hari, saat pertandingan bola piala dunia, dari awal pertandingan sampai akhir pertandingan selesai, tak pernah terputus nonton bareng tapi di lain tempat! Bingungkan?? Maksudnya alias nonton di rumah masing masing tapi sambil ngobrol di telfon sampai acara bola beres, waktu itu kalau tidak salah saat pertandingan final antara brazil melawan Italia, aku pegang brazil siska pegang Italia pertandingan di menangkan oleh brazil tentu aku yang menang ke esokan hari nya siska memberikan coklat silver quin karena kalah taruhan bola hahahaha… hmmm… salah satu kenagan manis yang masih tersisa.
pada suatu malam kalau tidak salah malam minggu kala itu aku tengah main ke kediaman siska, ku perhatikan di ruang keluarga, bu januar seperti nya tengah kesal saat main gaple, entah dengan siapa saja mereka bermain yang jelas mereka berempat tiga cowok bu januar sendiri, ternyata mereka tidak hanya sekedar main gaple saja, namun mulai pada tahap yang menghawatirkan yaitu judi cekih, aku yang kala itu ada di situ, aku lihat seperti nya bu januar dengan wajah serius, membantingkan beberapa kali kartu di tangan dengan kesal, pikirku seperti nya nih si nyokap lagi kalah, eeeh gak lama tiba tiba dia di tarik kedalam kamar oleh salah satu pria yang memenangkan judi gaple itu dengan senyum dan pandangan yang menyebalkan, aku yang kala itu bersama siska diam saling tatap, karena kami gak tahu apa yang mereka perbuat selanjut nya di dalam, tak lama berselang sekitar 20 menitan mereka keluar kembal,i dan memulai permainan gaplek dengan di barengi membakar rokok
Hancur luluh lantah rumah tangga pak januar, keluarga yang tadinya tampak harmonis jadi berantakan total, selepas masuk smu aku sudah bisa di bilang hampir tak pernah ketemu lagi dengan siska, entah mungkin setelah masuk ke bangku smu, lalu kuliah aku mendapati suasana dan sahabat baru , begitupun sahabat smp ku siska, tak pernah ada kabar darinya semenjak itu, ada sedikit rasa bersalah di hatiku, aku memang sedikit demi sedikit sebetul nya menghindar dari keluarga yang semakin hari semakin gak jelas itu, terlebih setelah semakin sering ku lihat apa yang di lakukan ibunya, namun apa daya karena aku dulu masih remaja, yang memang belum mampu berfikir jauh, hingga pada akhir nya aku sama sekali lupa dan tak pernah lagi bertemu dengan siska
Setelah beberapa tahun mungkin ada sekitar 5 tahun pada suatu ketika, aku di ajak oleh salah satu kawan kuliah ku untuk membantu kawan nya mencari cari tempat kontrakan yang harga nya murah lah, aku ikut Bantu mencarikan karena kawan dari kawanku ini beda kampus, namun satu tongkrongan, saat pertama kali kulihat tempat kuliah kawan dari kawan ku yang satu kampus itu, aku agak mengernyit kan dahi, ketika melihat sebuah jalan masuk dari samping kampus yang kini sudah ter aspal, aku agak ingat ingat sesuatu namun… apa ya?? Tak lama kami bertiga masuk dan berputar putar di komplek sekitar belakang kampus, tak lama aku terkejut ketika melihat satu rumah kosong yang tidak terlalu besar.. dengan pagar bambu yang sudah pada rubuh di setiap bagian, aku berfikir keras, saat melihat rumah itu, karena rumah itu terlihat sangat tidak asing di mataku, tapi rumah siapa dan kapan pernah kulihat? Aku lupa, Tapi aku gak mau ambil pusing.
setelah melihat rumah kosong itu, kawan ku dede, nyeletuk berkata rumah ini aja, kosong nih, lumayan buat bascamp anak anak nanti!!! tanpa banyak cerita akhir nya aku cari ketua RT setempat, untuk menanyakan prihal rumah kosong itu??, setelah bertemu, kami langsung utarakan maksud kami dengan judul memohon ijin untuk menempati rumah tersebut, yang nanti untuk kami jadikan tempat kumpul mahasiswa dan untuk sarana melakukan kegiatan kegiatan positif yang kemudian akan kami buat sebagai wadah untuk mengajak para pemuda dan pemudi setempat, dalam melakukan beberapa kegiatan positif … model seperti karang taruna gitu lah, kurang lebih walau baru sebatas wacana,
panjang lebar kami utarakan visi dan misi, padahal intinya supaya di kasih tempat murah,
tapi justru pucuk di cinta tempat tinggal gratis pun tiba, ya ketua RT setempat mempersilahkan kami bebas sesuka hati untuk menempati rumah itu tanpa harus kami kontrak, sambil berpesan mudah mudahan nanti kalau rumah itu di tempati adik adik sebagai anak kuliahan yang berfikir secara ilmiah, tempat ini bisa menjadi ramai tidak kosong melompong seperti sekarang ini, danmengenai ke adaan rumah, adik adik bisa periksa sendiri, soal ketidak nyamanan ya adik adik atur sendiri ajalah seperti soal pintu atau jendela yang rusak, adik adik pasti bisa betulkan sendiri, sahut ketua RT
kami sempat bertanya perihal siapa pemilik rumah itu, namun pertanyaan itu di jawab oleh ketua RT,itu dulu pemilik nya seorang ibu sekitar setengah baya, dan tinggal sebatang kara, karena anak anak nya sudah gak ada semua, lambat laun si ibu jatuh sakit dan meninggal, aah.. kami pikir kami itu sudah biasa dan gak masalah, akhir nya setelah dapet mandat dari ketua RT dan juga di tembuskan kepada ketua RW, kawan ku Dede mengerah kan seluruh tenaga mahasiswa yang satu angkatan, bukan untuk demo, tapi kerja bakti untuk bedah rumah sebisanya, singkat cerita hampir selama 3 hari berturut turut kami membuat rumah itu agar terlihat nyaman dan bersih, jendela pintu kami betulkan bahkan seluruh rumah kami cat ulang hingga selepas tiga hari itu rumah yang tadi nya terlihat kusam tak terurus, jadi terlihat seperti rumah baru, namun selama tiga hari dalam proses perbaikan ada energi mistis yang sangat kental terasa, terlebih dari sebuah kamar mandi dan kamar kedua yang berada berdekatan dengan dapur
hampir satu minggu rumah itu jadi basecamp anak anak, dan di tempati oleh beberapa mahasiswa dari kawan ku dede, namun aku mendengar kabar dari dede katanya kalau rumah tersebut ternyata berhantu, pada suatu malam sekitar selepas isya, aku dan dede
menuju bascamp, setelah tiba disana ada tiga orang kawan dede yang sudah standby di depan teras rumah, sambil membawa tas ransel yang cukup gede seperti mau naik gunung gitu, lalu kami pun terlibat obrolan yang ternyata tiga orang itu, damar, panji dan raffa, mereka bilang ke kita, dah gak kuat tinggal disitu,jadi mereka malam itu berencana mau cari kost di tempat lain, karena hampir tiap malem selalu di ganggu dengan penampakan seorang wanita dengan leher tergolek patah dengan lidah menjulur dan selalu menangis minta tolong dari arah kamar mandi, aku yang mendengar cerita itu otomatis jadi bergidik ngeri, tapi aku pikir lagi masa kita ini manusia mahluk yang lebih sempurna mesti ciut ama yang begituan. Akhir nya tak kalah akal, malam itu juga aku undang seorang kawan ku yang ahli spiritual untuk menetralisir rumah itu, dan sekaligus membersihkan dari energi energi negative yang memang sangat terasa kuat sekali
singkat cerita malam itu ku jemput kawan ku sebut saja komar (samaran ) ku ceritakan semuanya pada komar perihal masalah rumah yang kini di tempati kawan kawan nya dede, kemudian komar berkata ya udah yu…. Coba kita lihat, sahut komar, lalu tak lama akupun berangkat kembali menuju basecamp bersama komar, sesampai di bascamp komar langsung bisa mendeteksi keberadaan mahluk astral di rumah tersebut, dan yang paling kuat terdapat di kamar mandi karena menurut nya dulu di kamar mandi itu sempat terjadi seorang gadis belia yang bunuh diri, aku semakin bergidik aja ngedenger nya, setelah melakukan persiapan se adanya malam itu kami berkumpul di ruang tamu, satu jam … dua jam berlalu tak ada satu aktifitas yang di luar logika semua nya biasa biasa aja, namun aneh nya malam itu rasa kantuk membuat aku betul betul tak tahan hingga akhir nya aku sendiri ketiduran di sofa ruang tamu, dan yang lain nya entah tertidur atau tidak yang jelas aku leeees aja ketiduran
di dalam tidur itu aku bermimpi aku ketemu siska kawan ku smp dulu, di mimpi itu terasa sangat nyata sekali, dia menghampiriku dengan senyum nya yang khas di antara lesung pipit nya, ya senyum yang dulu sempat membuat hatiku meleleh, di mimpi itu aku di ajak berkeliling rumah dengan saling berpegangan tangan, aku terheran heran namun juga aku menjadi tersadar yang ternyata rumah yang kukelilingi dan tampak di pandangan ku itu ternyata rumah dari sahabat smp ku siska yang kini telah di jadikan bascamp oleh kawan kawan dede, belum sempat aku berkata kata, siska yang berada di dalam mimpiku itu tengah tersenyum dan memegang tangan ku, tiba tiba dari dalam rumah ada seorang pria dengan kasar menarik nya kedalam rumah dan menyeretnya masuk kekamar, aku langsung mengejar kedalam, berusaha aku mendobrak pintu, namun aku merasa seperti bergerak di dalam air, lambat sekali, setelah sekian lama ku berusaha membuka pintu dengan ter engah engah, tak lama akhir nya pintu itu terbuka sendiri, dan aneh, benar benar aneh, saat pintu itu terbuka ku menyadari ruangan rumah itu, sama persis seperti ruangan rumah siska dulu, dan tak lama aku melihat ada sekelompok orang yang tengah berjudi dan di antara orang orang itu ada ibu nya siska yang tengah tertawa tawa,
di dalam tidur itu se akan akan waktu di putar kembali dengan sangat cepat, kulihat siska tengah menangis di dalam kamar yang tak lama kemudian keluar sosok lelaki yang menarik siska tadi dan kemudian bergabung bersama orang orang yang tengah bermain kartu, aku kebingungan sendiri, mimpi ini ko seperti kaset yang di reff arti nya di putar, di percepat, berhenti, lalu di putar balik lagi dan yang membuat aku sesak di dalam mimpi itu aku lihat ketika dalam ke adaan rumah kosong siska yang tengah menangis dia menuju ruang tamu dan seperti tengah menelfon seseorang, namun tak lama kemudian telfon itu di tutup kembali, dan berlalu ke belakang menuju dapur, terus sambil ku ikuti saat melintas ke pesawat telfon tadi ku lihat log nomer telfon yang di hubungi oleh siska adalah nomer telfon rumah ku dadaku seakan akan di tusuk, sesak sekali rasa nya hatiku ini dan semakin sangat sesak ketika kulihat siska naik dan meraih tambang kemudian tergantung di dalam kamar mandi dengan lidah terjulur dan bahkan air matanya pun belum sempat kering, aku teriak kencang sekali berulang ulang agar siska tidak melakukan itu, tapi seperti yang tidak di dengar, karena seakan aku hanya di perbolehkan untuk menonton, melihat tanpa bisa berbuat sesuatu, tak lama tiba tiba tubuhku pun lemas lalu mengejat dan seketika itu tersadar bangun dari tidur.
Ketika ku terbangun, kulihat komar tengah duduk bersila di ruang tamu, dede, damar , panji dan raffa ada di ujung tembok duduk berhimpitan, aku yang kala itu tengah baru sadar lalu aku langsung saja bergabung dengan dede, damar , panji dan raffa sambil bertanya Tanya gimana? Ada apa? Yang kemudian di balas kompak oleh mereka ssssssssttttt…… ya akhir nya aku hanya terdiam saja.Selang 20menitan berlalu ku[erhatikan komar seperti yang tengah berkomunikasi dengan mahluk astral penghuni rumah, komar menggerakan tangan ke kiri kadang kedepan dan tak lama kemudian komar pun bangkit selesai dalam meditasinya.
Kami ber empat sangat penasaran sekali dengan apa yang terjadi, hingga salah satu dari kami kalau tidak salah panji bertanya gimana kang? Lalu komar pun berkata”” gak ada apa apa besok kita ngadain selamatan aja ya sekalian ada pesan husus buat kamu ni gi!! Udah sekarang kalau mau pada tidur atau apa ga pp gak usah takut, kami yang denger penjelasan komar seperti yang mendapat keberanian baru akhir nya malam itu panji, raffa, dede, dan damar selepas malam tertidur pulas tinggal aku dan komar yang masih melek dan menghirup udara segar di depan teras rumah, aku bertanya ama komar ada pesen apa husus apaan? Lalu komar bercerita kalau sebetul nya mengenai penampakan atau sosok yang sering mengganggu anak anak di rumah ini sebetul nya ulah dari mahluk sebangsa jin yang berusaha membuat takut anak anak yang tinggal disini karena gak suka rumah yang udah lama kosong mereka tempati ini di huni oleh anak anak, tapi jangan khawatir tadi udah aku cabut semua, dan nanti bakal aku pindahin ke suatu tempat sambil seraya memperlihatkan beberapa batang korek api!!! Menurut penjelasan komar mahluk yang berada di rumah itu sudah di kunci oleh nya di dalam batang korek api itu, aku hanya manggut manggut aja karena aku sudah apal betul dengan cara penarikan mahluk ghoib yang di kunci di dalam batang kayu korek api, karena dulu pun aku pernah melakukan hal yang sama ketika sedang membersihkan rumah ibuku sendiri.
Malam itu juga komar bercerita, sebetul nya sosok yang di kamar mandi itu, sebetul nya satu rekaman peristiwa kejadian tragis, dan saya yakin kamu gi, justru ngenal sosok orang tersebut sewaktu hidupnya, karena ketika salah satu mahluk astral yang berada disitu meng informasikan ke saya secara ghoib, semasa hidup wanita itu mngenal kamu, malah hingga akhir detik ketika hendak gantung diri dia dalam ke adaan memikirkan kamu?? aku kaget bukan kepalang di buat nya ketika komar berkata kata seperti itu, di hatiku hanya bisa menyebut nama nya dengah lirih “” siska kenapa sampai begitu?? Kenapa kamu gak telfon saya kalau ada masalah selebih nya aku hanya mampu mendoakan dan berharap semoga kau tenang di alam sana
di saat aku termenung, komar lanjutkan bicara “” tapi kamu jangan beranggapan kalau yang berkomunikasi dengan aku adalah sungguh2 teman mu itu yang dulu, karena, seyogyanya, kalau ruh manusia itu setelah lepas dari raga, gak bisa kemana mana setelah meninggal walaupun dengan cara yang tidak sempurna, dia tetap kembali kepada pemilik nya, namun terkadang kita di kecohkan oleh sosok astral, yang mengaku ngaku, bahkan menyerupai, dengan menampakan diri, dengan tujuan membuat orang menjadi takut kepada meeka terlebih untuk menempati rumah ini, sedangkan baik khodam atau pun khorin kerap sekali memunculkan fenomena fenomena yang serupa di saat saat peristiwa terjadi, begitupun benda dan ruangan ini mngurung energi yang terjadi saat itu, ya saat di mana wanita itu meninggal, panjang lebar nya aku agak gak ngerti maksud yang di sampaikan oleh sahabat ku komar, di tambah perut udah kembung kebanjiran kopi dan malem makin larut, mata juga semakin berat akhir nya kami masuk dan tidur.
Setelah di adakan selamatan, dengan mengundang warga setempat, ke esokan malam nya tak ada lagi peristiwa peristiwa yang menghebohkan, namun setelah beberapa hari berlalu, aku mimpi lagi prihal siska ini, dia hadir di mimpiku, tengah berjalan panjang sekali dengan segerombolan orang yang memakai kain putih penuh sobek di sana sini, dan di leher, tangan kaki nya terikat rantai, dalam mimpi itu aku melihatnya dari kejauhan, disana banyak sekali orang yang serupa baik laki laki atau perempuan namun aku tak menceritakan mimpiku ini pada komar, aku yang bangun dari tidur dengan terkaget dan tubuh di penuhi keringat hanya mampu ber istigfar ber ulang ulang…
Manusia memang ketika di hadapkan kepada sesuatu kesulitan kadang tak mampu berfikir panjang, ketika emosi dan jiwa tengah labil dan merasa tak ada jalan keluar maka jalan pintas kadang di ambil sebagai keputusan yang pantas, amat di sayangkan, se andai nya saja kalau mereka orang orang yang melakukan bunuh diri mengetahui akan seperti apa mereka nanti di sana, aku yakin mungkin di dunia ini tidak akan ada yang berani berbuat nekat sampai seperti itu.wassalam